Senin, 07 Januari 2013



LIFE OF PI

          PI dilahirkan dan dibesarkan di kebun binatang di Pondicherry, bagian dari Negara India. Nama PI Patel, nama lengkap Piscine Patel. Ayahnya adalah pemilik kebun binatang tersebut. PI dilahirkan oleh ahli hewan. Nama PI diambil dari nama sebuah kolam renang. PI belajar berenang dengan Mamaji, dia memberi sebuah pelajaran tentang menyelamatkan hidup. Sebelum aku lahir Mamaji berkata jika anakmu ingin memiliki jiwa yang bersih maka kau harus membawanya berenang. PI mempunyai seorang kakak yang bernama Ravi. Semasa kecilnya dia selalu diejek oleh teman-temannya karena namanya. Merasa selalu dijelekkan oleh teman-temannya dia berinisiatif untuk mengubah cara pikir teman-temannya dengan menjelaskan bahwa nama ‘PI’ berasal dari rumus matematika dalam penghitungan lingkaran. Dengan usia dibawah umur, dia masih bingung akan keberadaan Tuhan. Ayah Pi mengatakan bahwa keluarganya berbeda dengan masyarakat lain di India dan Ayah PI juga berkata jangan biarkan cerita ini membodohimu, agama hanya nsebagai permulaan. Ayahnya masih tidak mempercayai Tuhan. Dengan rasa penasaran PI mengikuti ajaran agama lain seperti Kristus, Hindu, dan Muslim. Aku bertemu dengan Kristus di gunung saat berumur 12 tahun, kami bertemu di perkebunan teh. Aku pergi ke gereja untuk meminum air suci. Aku berpikir Tuhan sangat sempurna tetapi mengapa kita tidak?, Mengapa dia menciptakan semua ini?. Semakin dalam aku memahaminya semakin aku mulai bias menerima Tuhan. Dan aku mulai menemukan cinta Tuhan. Tuhan bekerja dengan cara misterius, dan dia mengenalkanku dengan Allah.
          Aku mencari sesuatu dalam hidupku dan kemudian aku bertemu seseorang. Dia membuatku mempelajari tentang music dan tarian. Aku bertemu dengan seorang gadis, dan aku mulai merasa tertarik padanya. Namun aku harus pergi meninggalkan India. Tapi aku tidak ingat untuk mengatakan selamat tinggal. Ayahku seorang pengusaha, aku menyadari meninggalkan India sangat terasa berat baginya. Tapi ayah berkata bahwa kebun binatang ini bukan miliknya melainkan  milik kota, hanya hewannya saja milik kita. Jika menjualnya kita memiliki cukup uang untuk memulai hidup  baru. Kita akan tinggal di Kanada, kita akan  mendapatkan izin masuk gratis untuk semua keluarga. Kita akan berlayar seperti Colombus. Kataku perlu banyak usaha untuk mendirikan sebuah kebun  binatang. Diatas kapal ibunya berkata “kau mempunyai kehidupan panjang didepanmu, kami melakukan ini untukmu dan Ravi”. Ketika semua terlelap tidur, badai datang dengan diiringi petir yang menyambar. . Badai datang menghantam kapal kami. Air laut masuk kedalam kapal, memenuhi semua ruangan. Ayah, Ibu, dan kakaknya masih berada dalam kamar. Pi tidak bisa menolong mereka karena arus dalam kapal terlalu tinggi. Pi disuruh petugas kapal untuk naik sekoci terlebih dahulu. Tali penahan sekoci tiba-tiba terlepas dan sekoci terhempas di laut dan terseret terbawa arus ombak. Aku melihat seseorang didalam laut, aku mencoba menolongnya. Setelah semakin dekat ternyata itu bukan orang melainkan seekor hyena milik ayahku. Pi takut Karena dia berada didalam sekoci dengan seekor harimau jahat milik ayahnya. Pi berlindung diujung kapal hingga pagi datang. Dia beristirahat diujung sekoci agar terhindar dari Harimau tersebut. Hyena memakan monyet tersebut. Tiba-tiba Harimau datang dan memakan hyena, Pi sangat ketakutan berada didalam sekoci bersama hewan buas tersebut. Pi terombang-ambing ditengah-tengah lautan Pasifik hampir setahun lamanya, bersama Harimau bengala. Dengan rakit buatannya yang diikatkan pada sekoci agar terhindar dari serangan Harimau tersebut. Richard Parker alias Harimau bengala tersebut sangat kelaparan hingga Pi memberinya ikan-ikan yang dia pancing sendiri. Kejadian demi kejadian sial menimpa Pi, dimana makanan kaleng cadangan dipindahkan dari kapal menuju rakit. Ombak besar datang menghempaskan semua makanan cadangan.
Saat Pi pasrah akan keadaannya, semua merasa lapar termasuk Richard Parker. Pi tiba-tiba terdampar di sebuah pulau, pulau yang aneh untuk ditinggali karena pijakannya berubah tanaman lebat dengan pohon-pohon hijau lebat. Pi menuju tengah-tengah gerombolan tersebut, menemukan lubang besar seperti kolam renang, airnya begitu jernih dan bersih. Malam tiba, keanehan mulai tampak, semua hewan menjauhi tengah pulau dan mulai memanjat pohon, termasuk Richard Parker menuju kapal. Dari atas pohon Pi melihat lubang kolam tersebut, ternyata saat malam air tersebut menjadi asam, banyak ikan-ikan mati mengambang.
Dengan upaya bertahan hidup, Tuhan menjaga Pi dan Richard Parker hingga mereka terdampar di pantai Meksiko. Dengan tubuh yang lemas, kurus, dan kegembiraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar