LIFE OF PI
PI dilahirkan dan dibesarkan
di kebun binatang di Pondicherry, bagian dari Negara India. Nama PI Patel, nama
lengkap Piscine Patel. Ayahnya adalah pemilik kebun binatang tersebut. PI
dilahirkan oleh ahli hewan. Nama PI diambil dari nama sebuah kolam renang. PI
belajar berenang dengan Mamaji, dia memberi sebuah pelajaran tentang
menyelamatkan hidup. Sebelum aku lahir Mamaji berkata jika anakmu ingin
memiliki jiwa yang bersih maka kau harus membawanya berenang. PI mempunyai
seorang kakak yang bernama Ravi. Semasa
kecilnya dia selalu diejek oleh teman-temannya karena namanya. Merasa selalu
dijelekkan oleh teman-temannya dia berinisiatif untuk mengubah cara pikir
teman-temannya dengan menjelaskan bahwa nama ‘PI’ berasal dari rumus matematika
dalam penghitungan lingkaran. Dengan usia dibawah umur, dia masih bingung akan
keberadaan Tuhan. Ayah Pi mengatakan bahwa keluarganya berbeda dengan
masyarakat lain di India dan Ayah PI juga berkata jangan biarkan cerita ini
membodohimu, agama hanya nsebagai permulaan. Ayahnya masih tidak mempercayai Tuhan.
Dengan rasa penasaran PI mengikuti ajaran agama lain seperti Kristus, Hindu,
dan Muslim. Aku bertemu dengan Kristus di gunung saat berumur 12 tahun, kami
bertemu di perkebunan teh. Aku pergi ke gereja untuk meminum air suci. Aku
berpikir Tuhan sangat sempurna tetapi mengapa kita tidak?, Mengapa dia
menciptakan semua ini?. Semakin dalam aku memahaminya semakin aku mulai bias menerima
Tuhan. Dan aku mulai menemukan cinta Tuhan. Tuhan bekerja dengan cara
misterius, dan dia mengenalkanku dengan Allah.
Aku mencari sesuatu dalam hidupku dan
kemudian aku bertemu seseorang. Dia membuatku mempelajari tentang music dan
tarian. Aku bertemu dengan seorang gadis, dan aku mulai merasa tertarik
padanya. Namun aku harus pergi meninggalkan India. Tapi aku tidak ingat untuk
mengatakan selamat tinggal. Ayahku seorang pengusaha, aku menyadari
meninggalkan India sangat terasa berat baginya. Tapi ayah berkata bahwa kebun
binatang ini bukan miliknya melainkan
milik kota, hanya hewannya saja milik kita. Jika menjualnya kita
memiliki cukup uang untuk memulai hidup
baru. Kita akan tinggal di Kanada, kita akan mendapatkan izin masuk gratis untuk semua
keluarga. Kita akan berlayar seperti Colombus. Kataku perlu banyak usaha untuk
mendirikan sebuah kebun binatang. Diatas
kapal ibunya berkata “kau mempunyai kehidupan panjang didepanmu, kami melakukan
ini untukmu dan Ravi”. Ketika semua terlelap tidur, badai datang dengan
diiringi petir yang menyambar. . Badai datang menghantam kapal kami. Air laut
masuk kedalam kapal, memenuhi semua ruangan. Ayah, Ibu, dan kakaknya masih
berada dalam kamar. Pi tidak bisa menolong mereka karena arus dalam kapal
terlalu tinggi. Pi disuruh petugas kapal untuk naik sekoci terlebih dahulu.
Tali penahan sekoci tiba-tiba terlepas dan sekoci terhempas di laut dan
terseret terbawa arus ombak. Aku melihat seseorang didalam laut, aku mencoba
menolongnya. Setelah semakin dekat ternyata itu bukan orang melainkan seekor
hyena milik ayahku. Pi takut Karena dia berada didalam sekoci dengan seekor
harimau jahat milik ayahnya. Pi berlindung diujung kapal hingga pagi datang. Dia
beristirahat diujung sekoci agar terhindar dari Harimau tersebut. Hyena memakan
monyet tersebut. Tiba-tiba Harimau datang dan memakan hyena, Pi sangat
ketakutan berada didalam sekoci bersama hewan buas tersebut. Pi
terombang-ambing ditengah-tengah lautan Pasifik hampir setahun lamanya, bersama
Harimau bengala. Dengan rakit buatannya yang diikatkan pada sekoci agar
terhindar dari serangan Harimau tersebut. Richard Parker alias Harimau bengala
tersebut sangat kelaparan hingga Pi memberinya ikan-ikan yang dia pancing
sendiri. Kejadian demi kejadian sial menimpa Pi, dimana makanan kaleng cadangan
dipindahkan dari kapal menuju rakit. Ombak besar datang menghempaskan semua
makanan cadangan.
Saat
Pi pasrah akan keadaannya, semua merasa lapar termasuk Richard Parker. Pi
tiba-tiba terdampar di sebuah pulau, pulau yang aneh untuk ditinggali karena pijakannya
berubah tanaman lebat dengan pohon-pohon hijau lebat. Pi menuju tengah-tengah
gerombolan tersebut, menemukan lubang besar seperti kolam renang, airnya begitu
jernih dan bersih. Malam tiba, keanehan mulai tampak, semua hewan menjauhi
tengah pulau dan mulai memanjat pohon, termasuk Richard Parker menuju kapal.
Dari atas pohon Pi melihat lubang kolam tersebut, ternyata saat malam air
tersebut menjadi asam, banyak ikan-ikan mati mengambang.
Dengan
upaya bertahan hidup, Tuhan menjaga Pi dan Richard Parker hingga mereka
terdampar di pantai Meksiko. Dengan tubuh yang lemas, kurus, dan kegembiraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar